KERAMIK LANTAI DAN DINDING

Mewujudkan rumah tinggal yang indah, merupakan dambaan setiap pemiliknya. Dewasa ini selain desain rumah, masyarakat kian menaruh perhatian pada desain tata ruang. Detil-detil ruangan makin diperhatikan, sehingga setiap sudut tampil apik dan enak dipandang. Salah satu detil yang penting dalam menunjang keindahan ruangan adalah naad keramik, baik untuk lantai dan dinding. Sering kali naad yang kusam, retak atau kotor membuat keindahan tata ruang jadi tidak terlihat. Keramik mahal sekalipun menjadi tidak menarik bila naad-nya

tidak terawat.

PEMASANGAN KERAMIK

Sebelum dipasang keramik, cor beton yang akan dilapisi harus dimatangkan dulu selama satu bulan untuk memberi kesempatan penyusutan. Setelah kering permukaan beton dibersihkan dari debu, oli, cat, minyak dan lain-lain. Pembersihan sebaiknya dengan air (waterjet) karena dengan sapu saja kurang maksimal. Berikutnya baru beton diberi screed (lapisan dasar dengan permukaan rata).

Screed dibuat dari adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1:4 atau 1:5 dan diaplikasikan setebal 3-5 cm. lapisan dibiarkan 3-7 hari dan ditutup dengan plastic atau triplek agar terhindar dari kotoran. Pemasangan keramik di atas screed bisa dilakukan dengan lapisan pengikat (tile bad) berupa campuran semen dan pasir dengan komposisi 1:4 untuk keramik lantai dan 1:2 untuk keramik dinding. Semen dan pasir dicampur dalam keadaan kering hingga warnanya homogen baru diberi air dan diaduk sampai rata.

Untuk permukaan dasar yang berkadar air tinggi, sebelum dipasang keramik sebaiknya diberi lapisan kedap air dulu dibawah lapisan pengikat, guna mencegah air naik ke permukaan yang bisa membuat keramik lepas atau pecah. Pemasangan di ruang luar dibuat dengan kemiringan 1-2 persen untuk menghindari genangan air.

Sebelum dipasang keramik direndam dalam air selama 2-4 jam untuk meminimalkan daya serap airnya setelah terpasang dan bagian bawahnya dibersihkan. Lapisan screed juga dibasahi untuk meminimalkan penyusutan permukaan. Saat terpasang keramik ditekan dan diketuk-ketuk perlahan dengan palu karet agar rata. Untuk menghasilkan pemasangan yang rata dan presisi dengan naad rapi, bisa dipakai separator dari rentangan benang. Pemasangan harus dilakukan dibawah pencahayaan yang memadai dan sebaiknya dimulai dari tengan (centre area) menuju kesemua tepi untuk mendapatkan lebar keramik yang sama pada perimeter area. Setelah 3 jam keramik terpasang, baru permukaanya dibersihkan dengan spon basah untuk menghilangkan sisa adukan atau zat adhesive yang tertinggal. Sesudah itu biarkan keramik menempel minimal 24 jam sebelum beranjak ketahap pengisian naad (spasi antar keramik) atau grouting.

Grouting dilakukan dengan bahan khusus pengisi naad menggunakan rubber float hingga naad terisi penuh, padat dan rata. Jarak naad jangan terlalu sempit. Untuk lantai 3-4 mm dan dinding 1-2 mm. Naad yang terlalu sempit membuat pemasangan terlihat kurang presisi karena ukuran efektif setiap keramik biasanya tidak persis sama, dengat naad yang tipis daya ikat keramik juga kurang kuat. Sebaliknya dengan naad yang cukup lebar ada ruang bernapas bagi keramik saat terjadi pemuaian. Untuk itu upayakan memilih bahan pengisi naad yang kuat, tahan terhadap zat pembersih dan mampu mengakomodasi pemuaian keramik. Sisa grouting harus segera dibersihkan dengan spon basah atau dengan handuk dan dilap kembali dengan yang kering. Selama minimal 3 hari pertama setelah terpasang, permukaan keramik ditutup dengan triplek atau plastic dan tidak boleh diinjak atau terbentur. Untuk itu pemasangan keramik sebaiknya dilakukan pada tahap terakhir.

PERAWATAN

Keramik tidak perlu perawatan khusus cukup disapu dan dipel secara berkala, misalnya sekali sehari dengan pembersih lantai yang dilarutkan dalam air bersih. Bila terkena noda cairan segera bersihkan dalam waktu kurang dari 24 jam. Bila dibiarkan menetap, noda cairan akan sukar dibersihkan karena sudah meresap kepori-pori keramik. Tidak disarankan membersihkan keramik dengan bahan permbersih lantai porstex, karena dapat mengikis naad atau bahkan menyebabkan keramik lepas dari lapisan pengikatnya. Khusus keramik homogeneous pengilapan bisa dilakukan dengan di-polish. Sedangkan keramik biasa tidak bisa karena glazurnya bisa hilang. Bila retak, rusak dasn ternoda berat, keramik harus diganti dengan yang baru dari tipe dan ukuran yang sama.

MENGGANTI KERAMIK

Sebelum membongkar keramik, congkel dahulu lapisan pengisi naad disekeliling keramik yang rusak dengan pisau atau alat lain yang berujung tajam secara hati-hati. Buat irisan diagonal (tarik dari masing-masing sudut) di permukaan keramik dengan pisau tajam (cutter). Kemudian dengan paku besar atau alat lain yang berujung lancip, ketok permukaan keramik dibagian tengah (di pertemuan irisan diagonal) perlahan-lahan sampai keramik retak/pecah. Selanjutnya congkel keramik dengan pahat hingga lepas dari lapisan pengikatnya. Bersihkan bekas lapisan pengikat, kerikil dan lain-lain dengan alat yang sesuai. Aplikasikan adukan atau lapisan pengikat yang baru dan pasang keramik pengganti. Setelah 24 jam baru lakukan grouting (pengisian naad keramik)